TOPIK : Pendidikan Anak Usia Prasekolah
JUDUL : Pendidikan Prasekolah di Perguruan
Islam Nurul ‘Azizi
KELOMPOK 1 :
1.Karyani Marlis
Halawa (161301004)
2.Sofyan Sahuri
Harahap (161301013)
3.Nabilah Alwani (161301023)
4.Anjelica (161301034)
5.Daniella
Precylia (161301050)
6.Naufal Ilham
Hrp (161301069)
7Novita Sari
Marbun (161301070)
BAB I : PERENCANAAN
1.1.
Pendahuluan
Tujuan
utama pendidikan prasekolah adalah membantu anak didik mengembangkan berbagai
potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial
emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap
memasuki pendidikan dasar. Berkaitan dengan hal tersebut, ada beberapa fungsi
pendidikan pra sekolah, yang mana salah satu diantaranya adalah untuk
menyiapkan anak didik memasuki pendidikan dasar. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa selain bertujuan dan berfungsi untuk menstimulasi tumbuh
kembang anak, pendidikan pra-sekolah sesungguhnya juga berperan penting untuk
mengembangkan kesiapan anak didik dalam memasuki pendidikan sekolah dasar.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengikuti pendidikan pra-sekolah
memperlihatkan prestasi belajar yang lebih baik di sekolah dasar dibandingkan
dengan murid-murid yang tidak mengikuti pendidikan pra-sekolah. Sehingga hal
tersebut membuat para orang tuatua berlomba-lomba memasukkan anak-anaknya ke
pendidikan prasekolah.
1.2.
Landasan
Teori
Maria
Montessori mengemukakan pendapatnya bahwa:
- a. Menghargai anak, artinya proses pengembangan yang dilaukan pada anak usia dini harus memperhatikan keunikan yang dimiliki setiap anak.
- b. Absorbent mind (pemikiran yang cepat menyerap) artinya setiap informasi yang diterima anak melalui indranya akan mudah terserap, sehingga pendidik harus lebih cermat dalam berperilaku didepan anak.
- c. Sensitive periods (masa kepekaan) yakni keterampilan anak akan berkembang optimal pada masa tertentu dan hanya akan terjadi sekali serta tak dapat diulang.
Menurut
para ahli, anak usia ini merupakan anak diusia “golden age”,
dimana masa ini tidak dapat diulang kembali. Masa ini dimulai dari usia 0-6
tahun. Adapun diantara masa ini terdapat masa “Anak Prasekolah” yakni anak berumur 3-6 tahun (Biechler dan Snowman, 1993). Menurut
Snowman, ciri anak prasekolah meliputi :
1. Ciri Fisik
Anak
masa prasekolah cenderung akan aktif dalam setiap kegiatannya karena dalam
benaknya tujuan utama bermain bersama teman sebayanya. Namun ada juga yang
aktif dengan kegiatannya sendiri. Anak laki-laki lebih mampu melakukan kegiatan
motorik kasar yakni melibatkan otot-otot tubuh yang besar seperti melompat,
menendang, dan lainnya. Sedangkan anak perempuan akan lebih lihai dalam
melakukan kegiatan motorik halus yakni bagian tubuh tertentu bergerak terbatas
dan menghasilkan respon yang tepat. Koordinasi neuromusculer yang terlibat
dalam keterampilan gerak halus biasanya berhubungan dengan koordinasi mata dan
tangan. Contohnya mewarnai, menulis, menggambar, dan sebagainya. Perkembangan
motorik akan terus berkembang sejalan dengan bertambahnya usia anak.
2. Ciri Kognitif
Anak
masa prasekolah sangat senang membangun komunikasi dengan teman sebaya dan
orang lain. Anak juga belajar mengasah kemampuannya yang ia lihat dari perilaku
temannya.
3. Ciri SosialAnak usia dini akan senang berinteraksi dan berteman dengan banyak orang. Ia akan lebih cepat untuk menyesuaikan diri dengan orang disekitarnya. Meskipun tak jarang terjadinya pertengkaran dan perselisihan yang terjadi dengan temannya, namun hal itu hanya sementara dan akan kembali seperti semula. 4. Ciri Emosional
Anak
cenderung mengekspresikan dirinya tanpa batas dan bebas selayaknya anak usia
dini yang masih sangat polos dengan segala keluguan yang dimilikinya akan
berperilaku dengan jujur
1.2.1
Pendidikan
Prasekolah
Menurut
UU RI No. 2 tahun 1989 mengenai Sistem Pendidikan Nasional Pasal 12 ayat 2
mengatakan bahwa pendidikan prasekolah adalah masa pendidikan yang
terselenggara untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan, dan keterampilan yang
melandasi pendidikan dasar serta mengembangkan diri secara utuh sesuai asas
pendidikan sedini mungkin dan seumur hidup. Dalam pendidikan prasekolah, anak
akan identik dengan bermain. Bermain sendiri terbagi atas 3 yaitu :
a. Bermain
bebas, yaitu anak dalam kegiatan bermainnya diberi
kebebasan melakukan berbagai permainan dengan caranya sendiri
b. Bermain
dengan bimbingan, yaitu kegiatan bermain anak dipilihkan
oleh pendidiknya dengan tolok ukur dari pendidik itu sendiri
c.
Bermain dengan pengarahan,
yaitu kegiatan bermain anak telah disusun oleh
pendidik dan anak wajib mengikuti arahan dari pendidik untuk menyelesaikan
suatu tugas
1.3.
Alat/Bahan
·
Kamera
·
Pulpen
·
Buku
1.4.
Analisis
Data
Data diperoleh melalui kegiatan observasi langsung di lembaga pendidikan
prasekolah yang telah ditentukan. Data yang telah diperoleh akan diolah sesuai
dengan teori pendidikan anak prasekolah.
1.5.
Sampel
Penelitian dan Tempat Pengambilan Data
Sampel : Siswa dan guru kelas TK-A Kelas Cempaka di
Perguruan Islam Nurul ‘Azizi.
Tempat : Jalan Suka Elok No. 10, Suka Maju, Medan Johor, Kota Medan.
Tempat : Jalan Suka Elok No. 10, Suka Maju, Medan Johor, Kota Medan.
BAB 2 :
PELAKSANAAN
2.1 SISTEMATIS PELAKSANAAN
PENELITIAN
06 Maret 2017: Diskusi Pemilihan Topik
06 Maret 2017: Diskusi Pemilihan Judul dan
Teori
24 Maret 2017: Observasi
26 Maret 2017: Pengolahan Data
03 April 2017: Diskusi Kelompok
09 April 2017: Posting Blog
BAB 3 : LAPORAN DAN EVALUASI
DATA
3.1
LAPORAN
3.1.1
Jadwal Kegiatan (Jum’at, 24 Maret 2017)
·
08:00-08:45
: Berbaris, Bernyanyi bersama, Berinfaq, Senam pagi bersama dan Event
Bussines Day
·
09:00-09:45
: Masuk kelas pertama diselingi dengan perkenalan dan Membuat kolase
·
09:45-10:05 : Istirahat, Berdo’a bersama sebelum
makan, cuci tangan dan makan bersama
·
10:05-10:10
: Meletakkan tempat bekal kedalam tas dan Berdo’a bersama setelah makan
3.1.2
Sistematika Observasi
1.
Kelompok
observasi di di Sekolah Tk Nurul Azizi pukul 07:45
2.
Pada pukul
08:00, anak anak murid berbaris, kemudian mereka bernyanyi dan kemudian mereka
memberikan sedikit uang saku mereka untuk berinfaq.
3.
Pukul 08:30,
anak anak murid melakukan senam, dan senam itu merupakan variasi baru dari
salah satu ustadzah dan dibimbing oleh 15 ustadzah lainnya hingga selesai.
Setelah itu, pada pukul 08:45, diadakannya sebuah event yaitu bussines day,
yaitu mengajarkan anak anak murid untuk jual beli. Pada saat itu kelas A yang
berjualan dan kelas B yang menjadi pembeli, dan makanan tersebut untuk sarapan
mereka
KELAS CEMPAKA
Kami mendapat tugas
untuk mengobervasi Kelas Cempaka. Kelas itu terdiri dari 16 murid dan terdapat
2 anak murid yang tidak hadir, satu diantaranya sakit dan satunya lagi sedang
ada kegiatan khataman qur’an.
1.
Pukul 09:00,
anak anak murid masuk ke kelasnya masing masing. Setelah sampai dikelasnya
masing masing, para usradzah mempersilahkan anak anak murid untuk makan makanan
yang telah dibeli pada bussines day tadi.
2.
Pada pukul 09.15
anak murid untuk Kelas Cempaka akan belajar tentang membuat majalah atau
membuat kolase,. Kemudian ustadzah Nurul, ustadzah Devi dan ustadzah Rita
mengajak kepada semua anak murid untuk
menawarkan makanannya kepada kami. Kemudian kami dipersilahkan oleh ustadzah
untuk memperkenalkan diri dan semua murid di instruksikan untuk mendengar dan
memperhatikan. Setelah itu, semua murid juga dipersilahkan untuk memperkenalkan
diri mereka masing-masing satu per satu.
3.
Pada pukul
09:20, para ustadzah memberikan instruksi
kepada murid untuk duduk yang rapi. Setelah duduk dengan rapi, Ustadzah Nurul
membagikan satu per satu kepada murid sebuah kertas origami, kertas putih,
pensil, penghapus dan lem. Tetapi sebelumnya Ustadzah Nurul memberikan intruksi
cara pengerjaan untuk membuat kolase yaitu ada sebuah kertas kecil berbentuk
apel, dan akan mewarnai apel itu dengan mengunakan kertas origami berwarna
hijau yang telah dirobek robek.
4.
Setelah
diberikan perangkat kerjanya masing-masing, mereka semua di suruh atau di instruksikan
untuk membuat tanggal dan nama. Kemudian ada salah satu murid yang menanggapi yaitu Zizo, “kenapa harus
buat nama dan tanggal?” dan ustadzahnya pun menjawab “supaya tidak tertukar”.
Adapun anak murid yang kami amati,
-
Zizo. Menurut kami dia memiliki penalaran yang
kuat, mampu mengingat dengan cepat dan mampu menjawab pertanyaan ustadzah
dengan benar. Namun dalam proses pengerjaan kreativitas dia terkesan lambat dan
berhati-hati.
-
Zeya. Menurut
kami dia merupakan tipe anak yang pemalu dan kurang aktif. Namun, dalam
pengerjaan kreativitas dia dapat menyelesaikan dengan baik dan rapi dan dia
adalah satu satunya anak murid yang selesai dalam tugas tersebut.
-
Haura. Menurut
kami dia merupakan tipe anak yang saat mengerjakan sesuatu terkesan cepat,
namun kurang rapi dan bila dia menemukan masalah seperti susah membuka tutup
lem maka dia akan membantingnya.
5.
Pada pukul
09:25, Ustadzah Nurul memberikan instruksi lagi bagaimana cara membuat lipatan
yang nantinya akan di robek. Tapi ada satu murid yaitu haura, dia merasa tidak
bisa melakukan lipatan garis , yang sudah diinstruksi ustadzah sebelumnya dan
dia juga mengeluh karena tidak bisa. Setelah mereka semua membuat lipatan
kertas dan merobeknya lagi dengan bentuk yang kecil. Lalu mereka diajarkan lagi
cara untuk merobek dan menempelnya di kertas yang sudah ada bentuk apel
tersebut. Ustadzah pun juga memberi instruksi supaya mereka memakai lemnya
tidak banyak.
6.
Ada salah satu
murid dikelas cempaka diberi pujian dari Ustadzah Nurul yaitu Nadia anak yang
pemalu juga pendiam, ustadzah memuji karena hasil pengerjaan Nadia sangatlah
rapi dan ustadzah menunjukkannya kepada semua anak murid sebagai contoh.
7.
Pada pukul
09:45, waktu pengerjaan kolase sudah selesai, tetapi semua kolase yang belum
siap akan tetap dikumpul juga di meja ustadzah. Ustadzah Rita juga memberi
instruksi kepada anak murid, yaitu jika ada origami yang tersisa harap
dikumpulkan kembali kepada ustadzah beserta lem, pensil dan penghapus. Kemudian
lembar kertas kerja juga dikumpulkan di dalam loker.
8.
Pada pukul 09:45,
anak anak murid semua berdo’a sebelum makan. Setelah berdo’a, mereka mencuci
tangan dengan cara membuat barisan panjang terlebih dahulu. Lalu mereka
mengambil bekal mereka masing masing. Pada sela sela makanan, para ustadzah
juga mengajarkan bagaimana cara berbagi sesama teman.
9.
Pukul 10:05,
anak anak murid selesai makan, dan Ustadzah Rita menginstruksikan untuk
meletakkan kembali tempat bekal mereka kedalam tas. Setelah itu mereka berdo’a
setelah makan dan merapikan kursi dan meja. Kemudian mereka semua bergegas
untuk keluar kelas untuk melakukan khatam qur’an.
EVALUASI
Kegiatan
prasekolah menurut dasar kurikulum Froebel :
Gift : objek yang
dapat digunakan anak sesuai instruksi guru, sehingga anak dapat belajar tentang
bentuk, ukuran, warna dan menghitung. Anak-anak di TK Azizi tidak menggunakan
objek langsung, mereka menggunakan objek dari kertas, seperti guru memberikan
mereka gambar api unggun untuk memperkenalkan api unggun.
Occupation :
materi untuk mengembangkan berbagai keterampilan, seperti menjahit sesuai pola,
membuat bentuk mengitu pola, menggunting, menggambar, menempel dan melipat
kertas, dll. Anak-anak TK Azizi sudah menerpakan konsep ini, seperti memotong
kertas origami.
Kegiatan
prasekolah dilihat dari pemenuhan perkembangan fisik, kognitif, dan
sosioemosional.
Fisik :
Anak-anak di TK Azizi senam, menyanyi, berenang terlebih dahulu sebelum masuk
ke kelas.
Kognitif :
Anak-anak di TK Azizi juga melakukan business day pada saat kunjungan kelompok
kami, yaitu kegiatan berjualan yang membutuhkan kognitif, di kelas anak-anak
juga mewarnai dan menempel origami ke falam bentuk gambar yang disediakan.
Sosioemosional :
Anak-anak di TK Azizi melakukan kegiatan bermain dengan teman-temannya untuk
melatih perkembangan sosioemosionalnya.
TESTIMONI
:
Nabilah
Alwani : Menurut saya, pada pengalaman saya mengobservasi
anak pra sekolah atau TK tidak begitu sulit. Karena menurut saya bahwa anak
anak prasekolah dapat membuat saya lebih semangat lagi dalam observasi ini.
Mereka sangat begitu antusias dalam menyambut kami baik itu dari pihak sekolah,
para ustadzah dan anak anak muridnya. Dalam pengerjaan observasi ini, sangatlah
berjalan dengan baik dari awal observasi hingga akhir observasi.
Daniella
Precylia : Menurut saya, kegiatan observasi ini sangat
menyenangkan. Dimana kita bisa mengamati kegiatan anak usia dini, mulai dari
belajar, keterampilan, bermain dan berinteraksi dengan teman sebayanya. Ada
juga kegiatan jual-beli yang dilakukan saat kami datang berkunjung ke sekolah
ini. Hal itu sungguh melatih anak agar mampu terjun dalam masyarakat dan itu
merupakan cara awal agar tidak terjadi kesulitandalam bersosialisasi. Anak-anak
di sekolah ini pun sangat antusias dengan kedatangan kami. Bahkan ada yang
malah asyik melihat kami mengamati mereka hingga tidak konsen melihat gurunya
mengajar. Pihak sekolah pun menyambut kami dengan baik dan sangat membantu berjalannya
kegiatan observasi ini, sehingga kegiatan observasi ini dapat berjalan dengan
baik dan selesai tepat pada waktunya.
Novita
Sari Marbun : Kegiatan observasi di TK Nurul Azizi
merupakan saah satu kegiatan yang cukup menarik buat saya. Melalui observasi
yang kami lakukan, saya bisa lebih mengenal bagaimana karakter murid-murid di
sekolah TK. Saya juga bisa mengetahui bahwa anak-anak TK itu unik dan
menyenangkan.
Anjelica
: Observasi ini sangat menarik dan menambah
pengalaman sehingga dapat melihat perkembangan fisik, kognitif dan
sosioemosional dari anak-anak secara langsung.
Naufal Ilham Hrp : Menurut saya, observasi ini adalah hal yang
baru bagi saya. Dengan adanya observasi ini, semakin memacu diri saya dalam
memahami tingkah laku anak-anak. Berkaitan dengan topic yang diterima oleh
kelompok, saya merasa sangat bahagia karena mengobservasi anak-anak TK, karena
bagi saya banyak sekali tingkah laku anak-anak yang dapat diamati dan ini
merupakan hal yang menambah ilmu pengetahuan saya.
Karyani Marlis : Menurut saya,Ini adalah
pertama kalinya saja terjun langsung ke sekola mengobservasi anak- anak TK dan
cukup menyenangkan anak-anak untuk diajak berinteraksi.Dan ustadxah beserta
anak didik menyambuk kami dengan baik.Maka,dengan adanya tugas proyek mini ini
saya menjadi lebih mengerti mengenai teori yang telah dipelajari dan yang
berhubungan langsung dengan tugas observasi ini.
Sofyan
Sahuri : Menurut saya, observasi ini sangat menarik dan
menambah pengetahuan saya mengenai anak-anak pada usia prasekolah.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar